Kerut atau wrinkle merupakan proses fisiologis atau normal yang terjadi pada kulit manusia. Kerut terjadi karena adanya perubahan struktural dari kolagen atau jaringan elastin kulit, yg disebut juga dalam bahasa medis sebagai elastotic degeneration.
Cara Merawat Kulit Sehat Bebas Kerut
Apa kabar sahabat Larissa...? kali ini Larissa ingin membahas mengenai kerutan di wajah. Kerut memang salah satu permasalahan di wajah yang mungkin paling ditakuti wanita, terutama bagi sahabat yang usianya sudah menginjak 40 tahun. Kerut atau wrinkle merupakan proses fisiologis atau normal yang terjadi pada kulit manusia.
Kerut terjadi karena adanya perubahan struktural dari kolagen atau jaringan elastin kulit, yg disebut juga dalam bahasa medis sebagai elastotic degeneration. Kerut ini biasanya muncul di area yang terdapat kontraksi otot di bawah permukaan kulitnya, seperti di dahi, sekitar mata dan mulut.
Pasti sahabat Larissa penasaran bukan, apa saja yang dapat mempengaruhi timbulnya kerutan tersebut. Meskipun kerut adalah sebuah proses fisiologis atau normal terjadi pada kulit kita, namun ada beberapa faktor yg memperparah proses tersebut, atau membuat kerutan itu muncul lebih dini. Faktor-faktor tersebut adalah genetik, kerut dapat diturunkan dari orang tua kita, kemudian ras, orang afrika memiliki faktor resiko untuk terjadina kerut lebih sedikt dibandingkan orang kulit putih. Usia merupakan faktor terjadinya kerutan yang tak bisa dipungkiri lagi, seiring berjalannya usia lapisan sel kulit akan semakin menipis dan kelembabannya juga berkurang. Jumlah sel epidermal akan berkurang 10 persen setiap dekadenya, sehigga sistem peremajaan kulit akan menurun. Paparan sinar matahari juga dapat mempengaruhi regenerasi kulit sehingga memicu terjadinya kerutan. Sinar matahari merusak serabut kolagen dan menyebabkan terjadinya tumpukan sel elastin abnormal. Paparan asap rokok juga dapat membuat ketahanan kulit terhadap proses peremajaan terganggu, sehingga mudah untuk terjadi kerutan. Stres yang berkepanjangan membuat hormon kortisol akan selalu tinggi, hormon kortisol tersebut dapat mengganggu proses regenerasi kulit, sehingga akan mudah terbentuk kerutan. Bahkan, posisi tidur kita yang kurang bagus pun dapat mempengaruhi timbulnya kerutan, berbaring pada sisi tubuh tertentu secara terus menerus menurut sebuah penelitian ilmiah juga dapat memicu timbulnya kerut pada posisi wajah yang terus menerus tertempel pada bantal.
Setelah mengetahui apa itu kerut, dan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kerutan tersebut maka sahabat larissa dapat mencegah terjadinya kerutan tersebut.
Namun, bagi sahabat yang sudah terlanjur memiliki kerutan di wajahnya masih bisa kok mengurangi bahkan menghilangkan kerutan itu. Kerut di wajah dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat dalam keseharian kita. Sedangkan untuk mengurangi atau menghilangkan kerut yang sudah ada, Larissa Aesthetic Center memiliki solusinya, salah satu treatment unggulan larissa untuk permasalahan kerut yaitu Radio Frequency.
Radio frequency (RF) atau disebut juga dengan setrika wajah adalah sebuah alat yang dapat menghasilkan gelombang dimana gelombang tersebut dapat memanaskan kolagen dalam lapisan kulit yang menyebabkan kolagen berkontraksi dan mengencang seketika serta merangsang pertumbuhan kolagen baru dalam dermis. Treatment ini bisa dilakukan secara rutin 1-2 kali perbulan, tentu aja sahabat larissa harus konsultasi terlebih dahulu dengan tim dokter kami sebelum melakukan treatment RF.
Di akhir artikel ini saya akan memberikan beberapa tips untuk mencegah terjadinya kerutan:
- Terapkan hidup sehat dengan menghindari polutan seperti asap rokok,
- Istirahat dengan waktu yang cukup,
- Konsumsi air putih buah dan sayur yang banyak setiap harinya,
- Olah raga teratur minimal dua kali seminggu,
- Hindari paparan sinar matahari yang berlebih,
- Jaga kebersihan wajah,
- Gunakan kosmetik-kosmetik yang berbahan alami,
- Lakukan perawatan rutin untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kulit anda, tentu saja bersama Larissa Aesthetic Center.
Oleh: dr.Wijayanti Puji , Klinik Kecantikan Larissa Yogyakarta
Komentar
Belum ada komentar, silahkan isikan komentar Anda pada form di bawah.