Ketika kita mendengar sebuah kata Arisan,pasti sudah tidak asing lagi dengan budaya turun - menurun dari dahulu hingga saat ini yang sangat melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia mulai dari si kaya sampai si miskin & bahkan dari anak - anak hingga bapak - bapak juga suka mengadakan Arisan dilingkungan mereka masing - masing.
Semua seakan menjadi satu kesatuan dalam kegiatan Arisan, sebagai salah satu sarana silahturahmi sesama umat manusia dikehidupan nyata yang mampu menyatukan semua golongan tanpa membeda - bedakan suku, agama & warna kulit menjadi satu. Semua rutinitas yang memenuhi isi kepala kita, seolah menjadi tersingkirkan secara perlahan karena suasana Arisan yang begitu penuh canda tawa.
Secara tidak langsung Arisan mengajarkan kita suatu hal positif,untuk menabung sekarang untuk memetik hasilnya esok.Walaupun begitu, makna sesungguhnya adalah bukan seberapa besar uang yang didapat dalam Arisan melainkan sikap sikap silahturahmi yang ditonjolkan yang tidak dapat dinilai oleh sejumlah uang.Ini merupakan salah satu budaya yang mungkin hanya ada di Indonesia saja sehingga budaya Arisan menjadi simbol & ciri khas bangsa Indonesia.

Arisan adalah kegiatan mengumpulkan uang atau iuran dengan jumlah yang sama oleh sekumpulan orang. Uang yang dikumpulkan tersebut kemudian diundi untuk menentukan siapa yang berhak mendapatkannya. Kegiatan pengundiannya sendiri dilakukan dengan mengadakan pertemuan rutin setiap bulan.
Namun makin lama, arisan tidak melulu kepada kegiatan mengumpulkan uang. Bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Uang bisa diganti dengan barang lain. Dilihat dari pengertiannya, arisan memang banyak manfaatnya. Bisa menjadi sarana melatih diri untuk menabung ( uang, barang) karena ada unsur pemaksaan disini, yaitu kita dipaksa bayar setiap bulannya, jadi buat yang susah menyisihkan uangnya, arisan bisa menjadi alternatif jika ingin mengumpulkan uang sejumlah tertentu. Selain itu buat yang malas kumpul-kumpul, arisan bisa menjadi alasan untuk membuka diri terhadap lingkungan luar, karena kita dipaksa datang ke pertemuan kalau mau nama kita yang keluar untuk menerima uang.
Keuntungan lain arisan yaitu sebagai sarana silaturahmi dan meluaskan networking termasuk sebagai sarana pemasaran. Bagi yang jobless mungkin bisa mendapat peluang kerja disini, bagi yang single bisa menjadi sarana cari-cari jodoh. Namun tak jarang, arisan malah menjadi tempat bertukar gossip terhot di kalangan anggotanya. Beberapa malah menjadikannya ajang untuk memperlihatkan kemapanan hidup mereka. Makanya untuk meminimalisir anggapan miring tersebut, sekarang banyak kegiatan arisan yang dibundling dengan kegiatan lain seperti pengajian. Jadi walaupun kemasannya acara ngumpul-ngumpul tetep beribadah gitu. Ada juga yang mengadakan arisan bersamaan dengan grand opening tempat usaha, pesta, atau reuni.
Dewasa ini, arisan juga sudah menjadi gaya hidup. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Arisan tidak melulu soal kumpul-mengumpul uang, namun lebih ke pengakuan status sosial. Bagi kalangan Jet set bisa masuk dalam kelompok arisan tertentu menjadi gengsi dan image eksklusif tersendiri. Bisa tercermin dari gaya berbusana, perhiasan yang dikenakan, sampai seputar obrolan yang dibicarakan. Tak heran , tempat arisannya pun tidak seperti arisan-arisan kebanyakan yang diadakan di rumah, cafe, restoran atau Mall, bisa jadi di kapal pesiar atau pulau pribadi. Uang yang terkumpul pun bisa ratusan juta, makanya sering kita dengar kasusu selebritis yang berakhir di pengadilan hanya gara-gara arisan.
Disamping manfaatnya, arisan juga bisa menyusahkan. Dalam budaya arisan, setiap kali salah satu anggota memenangkan uang pada pengundian, pemenang tersebut memiliki kewajiban untuk menggelar pertemuan pada periode berikutnya arisan akan diadakan. Terkadang demi gengsi, si tuan rumah akan berusaha menyajikan makanan yang wah untuk memuaskan tamunya. Ujung-ujungnya, walaupun sudah ada alokasi dana untuk makan yang dikutip dari tiap anggota, tetap saja harus mengambil dari uang yang dimenangkan dari arisan tersebut.
Repotnya lagi, seperti saya bilang tadi, arisan bisa berfungsi sebagai salah satu sarana networking dan pemasaran, maka tak heran kalau di setiap acara arisan, ruang arisan tiba-tiba berubah menjadi pasar kaget. Mulai dari jualan baju, tas, sepatu , kue sampai ujung-ujungnya menawarkan ikut MLM ( Multi Level Marketing). Jadi kalau mau ikut arisan, siap-siap sedia muka innocent untuk bisa menolak setiap tawaran yang datang, kalau gak mau kantong jebol.
Terlepas dari baik-buruknya, kalau masih hidup di Indonesia sepertinya kita tidak bisa terlepas dari budaya ini. Di negara lain sepertinya tidak ada acara seperti ini. Acara arisan ini Indonesia banget lah pokoknya.
Wah, sudah dulu ngobrolnya ya, mau arisan dulu nih. Pakai baju apa ya???. Beugh, dilema setiap mau arisan. Selamat ikut Arisan, semoga bisa mengambil manfaatnya dan menjauhi mudharatnya.
(windiland.com)
Komentar
Belum ada komentar, silahkan isikan komentar Anda pada form di bawah.