Waxing kini semakin populer, waxing merupakan cara menghilangkan bulu-bulu di area tubuh tertentu dengan menggunakan lilin atau wax. Tren waxing tidak hanya digunakan untuk bulu di ketiak atau bulu kaki saja, tapi juga bisa digunakan untuk menghilangkan bulu di daerah sensitif wanita. Banyak wanita yang menyukai metode waxing dibandingkan mencukur karena rambut tidak akan tumbuh selama 2 sampai 8 minggu dan rambut yang tumbuh akan lebih lembut. Hal ini tentunya berbeda di bandingkan jika kamu menggunakan cara mencukurnya. Tapi yang perlu diketahui ada beberapa risiko waxing yang tidak banyak orang tahu, untuk mencegah risiko ini ada beberapa hal yang harus kamu ketahui sebelum dan sesudah waxing. Seperti mencari informasi lengkap seputar Wax yang digunakan, melihat kebersihan, mengoleskan krim anti-biotik, dan mengetahui tanda-tanda infeksi. Makanya simak ulasan lengkap tentang hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum dan sesudah waxing berikut ini.
1. Cari Tahu Informasi Mengenai Waxing Dan Wax Yang Digunakan
Sebelum melakukan waxing tentunya kamu harus mengetahui terlebih dahulu apa itu waxing dan bagaimana pengaplikasiannya. Selain itu kamu harus tahu wax yang akan digunakan, pilihlah produk yang berbeda dari bahan-bahan kimia dan mengandung gula, air, jus lemo dan gliserin. Untuk macam-macam wax misalnya saja:
- Hard wax : waxing terbaik karena lebih lembut dan menempel pada rambut kulit bukan kulit sehingga risiko merobek kulit lebih kecil.
- Speed wax : cara waxing yang lebih mudah dan cepat dilakukan namun terasa lebih menyakitkan dan risiko merobek kulit lebi besar. Hal ini karena wax yang lembut dan lengket di aplikasikan menggunakan aplikator roller ke bagian kulit.
- Sugaring : metode penghilang bulu yang saat ini sedang tren karena lebih aman untuk kulit dibadingkan dengan wax.
BACA JUGA: Di Era Milenial, Perawatan Berbahan Alami Menjadi Pilihan. Kenapa ya?
2. Memperhatikan Kebersihan
Kamu juga bisa melihat terlebih dahulu praktisi yang akan membantu kamu dalam proses waxing. Perhatikan bagaimana dia melakukan proses waxing dan bagaimana menjaga kebersihan tangannya. Praktisi waxing harus menjaga kebersihan tangannya, dan tidak boleh mencelupkan spatula ke dalam cairan lilin sebanyak 2 kali karena akan memasukan bakteri ke dalam panci. Sehingga kamu harus memastikan bahwa praktisi memiliki persediaan spatula baru yang akan digunakan untuk mengoleskan lili ke kulitmu.
3. Oleskan Krim Anti-Biotik
Setelah melakukan proses waxing, kamu jangan sampai lupa untuk mengoleskan krim anti-biotik topical dan krim hidrokortison 1% pada daerah yang telah di waxing. Hal ini dilakukan agar mencegah peradangan yang mungkin saja terjadi dan mengurangi iritasi serta mencegah infeksi.
4. Ketahui Tanda-Tanda Infeksi
Kamu harus mengetahui tanda-tanda infeksi dari waxing diantaranya terjadi peradangan pada kulit seperti ruang, kulit terkelupas dan luka. Kamu bisa mengecek hal ini dengan menggunakan cermin untuk mencari tanda-tanda peradangan. Jika kamu menemukan tanda kemerahan atau pembengkakan, rasa gatal, kulit terkelupas dan sensasi terbakar maka segeralah hubungi doktermu untuk penanganan awal.
BACA JUGA: Mengaplikasikan Masker Lebih Lama Di Wajah Justru Semakin Baik? Ini Faktanya
Untuk memilih kulit halus bebas bulu banyak perempuan yang memilih waxing dengan berbagai pilihan metode. Hal ini banyak dipilih karena bulu-bulu halus yang kerap muncukl dibagian tertentu seperti area kaki, tangan, dan ketiak membuat seseorang menjadi kurang percaya diri. Eits tapi tenang, waxing yang dilakukan dengan tepat, apalagi menggunakan bahan alami tetap bisa kamu andalkan kok untuk mengatasi bulu-bulu yang mengganggu. Tapi jangan sampai kamu melakukan waxing disembarang tampat ya, supaya hasilnya oke dan nggak muncul efek samping berlebih di bagian tubuhmu yang di waxing. Tapi kalau kamu nyaman dengan kondisimu, kamu nggak harus waxing kok, yang terpenting kamu punya kulit tubuh yang sehat dan lembab ya.